Salah satu cara untuk menjaga server dari kehabisan memory adalah dengan menambah kan SWAP. Swap adalah area pada hardisk (atau penyimpanan lain) yang digunakan oleh sistem operasi untuk menempatkan sementara data yang tidak dapat di tampung lagi di RAM.
Informasi yang ditulis ke hardisk akan lebih lambat daripada yang ditempatkan di RAM, swap akan sangat membantu ketika sistem menjalankan banyak aplikasi dan kehabisan RAM.
walaupun dapat membantu meningkatkan kinerja, penambahan SWAP tidak direkomendasikan pada hardisk berjenis SSD karena dapat menurunkan kinerja dan masa pakai SSD tersebut
Membuat file Swap
Sebelum memulai membuat file swap, pastikan anda memiliki ruang hardisk yang cukup di komputer anda, di artikel saya membuat file swap di directory root (/) sebesar 4Giga
cara tercepat untuk membuat sebuah file sebesar 4gb tersebut adalah dengan menggunakan perintah fallocate
Perintah membuat file sebesar 4GB
sudo fallocate -l 4G /swapfile
Mengaktifkan Swap
Setelah membuat file swap sebesar 4Gb selanjutnya kita perlu memerintahkan sistem operasi untuk memanfaatkan file tersebut sebagai swap. Tapi sebelum itu ada baiknya kita set permission file tersebut agar hanya dapat dibaca oleh Root saja:
sudo chmod 600 /swapfile
kemudian ubah file di /etc/fstab
agar sistem operasi memanfaat file tersebut sebagai swap ketika komputer baru dihidupkan
file fstab berisi semua mount point yang digunakan oleh sistem Linux, jangan sampai salah merubah karena dapat membuat Linux gagal startup
ketik perintah berikut untuk membuka file fstab dengan texteditor (favorit saya nano)
sudo nano /etc/fstab
kemudian di baris paling bawah tambahkan :
/swapfile none swap sw 0 0
kemudian simpan perubahan dengan menekan CTRL+X
dan reboot
komputer
untuk memastikan fileswap sudah di gunakan oleh sistem operasi, anda dapat menggunakan perintah swapon
:
sudo swapon -s
outputnya akan menampilkan swap file yang digunakan:
Filename Type Size Used Priority /swapfile file 1048572 1015452 -1
Leave a Reply