Clone VPS dengan Clonezilla

Memindahkan atau melakukan migrasi data dari satu server ke server lain yang jauh kadang bisa menjadi sangat merepotkan. Terlebih apabila didalamnya terdapat services – services yang berhubungan langsung dengan core sistem operasi.

Disk Cloning adalah proses untuk menduplikasi sebuah hardisk yang hasilnya identik dengan aslinya. Salah satu program yang dapat melakukan Disk Cloning adalah Clonezilla. Selain dapat melakukan cloning antar hardisk, ia juga dapat melakukan cloning secara remote antar jaringan.

Server hasil cloning isinya sangat identik dengan yang asli, sehingga dapat menghemat waktu karena proses install dan configure setiap services tidak perlu lagi dilakukan pada server yang baru.

Persiapan

Sebelum memutuskan untuk melakukan cloning, ada beberapa hal yang perlu dipastikan baik pada server sumber maupun pada server tujuan.

Custom Image

Kedua server harus dapat melakukan booting ke Image/ISO Clonezilla, beberapa penyedia server tidak menyediakan image Clonezilla yang siap untuk digunakan. Pada kasus yang saya alami, saya mesti membuka ticket support hanya untuk dapat menambahkan image Clonezilla pada akun saya.

Clonezilla hanya dapat melakukan cloning pada partisi yang ter-unmount atau partisi yang tidak sedang digunakan. Oleh sebab itu, anda harus dapat melakukan boot ke sistem Clonezilla untuk dapat melakukan cloning.

Sistem clonezilla dapat diunduh melalui website: https://clonezilla.org/downloads.php

Disk Size Sama atau Lebih Besar

Pastikan ukuran hardisk pada server yang baru ukurannya sama atau lebih besar daripada server yang akan di kloning.

Akses Console / VNC

VNC atau Remote Console merupakan satu – satunya cara anda untuk mengakses server yang berada jauh disana. Fungsi ini biasanya dapat diakses pada halaman dashboard dari penyedia server anda masing – masing.

Perlu diingat, VNC disini bukanlah VNC yang anda install sendiri pada server, melainkan VNC yang disediakan oleh pihak penyedia server, yang tetap dapat mengakses layar server anda meskipun firewallnya anda block.

Pastikan pula anda dapat login dengan root user melalui VNC, karena setelah cloning selesai anda perlu melakukan konfigurasi pada bagian interface jaringan.

Downtime

Downtime tidak dapat dihindari karena saat proses cloning sistem operasi akan digantikan oleh Clonezilla. Selain itu cloning hanya dapat dilakukan pada partisi yang ter-unmount atau tidak sedang digunakan. Apabila anda memiliki layanan yang super-sibuk dengan hanya satu server pastikan anda mempertimbangkan hal ini dengan baik.

Backup

Lakukan backup keseluruhan data untuk mencegah hal yang tidak diinginkan. Gunakan fitur snapshot agar anda dapat mengembalikan data dengan cepat apabila terjadi kegagalan.

Pada kasus saya, cloning baru berhasil ketika filesystem di-check dan diperbaiki fsck -y yang berarti ada aktifitas write ke hardisk. Clonezilla tidak akan melanjutkan cloning apabila terdapat cacat pada partisi.

Selanjutnya: Boot ke Clonezilla

Seorang Web Developer di Denpasar Bali. Nulis blog hanya sekedar iseng dan berbagi pengalaman.

Eksplorasi konten lain dari Kadek Jayak

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca