Mulai dari tahap ini server hanya dapat diakses melalui VNC atau Remote Console.
Setup Clonezilla
Setelah boot menu Clonezilla muncul pilih opsi yang pertama.

Pilih bahasa dan keyboard layout (Enter aja deh..)

PIlih Start Clonezilla

Nah sampai disini anda berhati – hati agar tidak terbalik antara remote-source dan remote-dest
remote-source: Merupakan Server yang akan di cloning
remote-dest: Merupakan server baru yang akan menjadi tujuan cloning (Datanya akan diganti!)
Pada Server Sumber (remote-source)
Pada server yang lama, PIlih remote-source

Pilih Beginer, tapi jika anda expert silahkan pilih expert ya…

Pilih disk_to_remote_disk untuk mengkloning seluruh hardisk dan partisinya.

Pilih network DHCP (bila IP address manual pilih manual), kemudian pilih Hardisk yang akan di cloning. Kemudian pada Extra parameters biarkan Clonezilla melakukan perbaikan filesystem apabila ditemukan kerusakan (opsi ketiga fsck -y
)

Kemudian pilih aksi ketika cloning sudah selesai, saya pilih poweroff untuk mematikan server setelah selesai. Kemudian klik Enter

Amati proses nya hingga muncul tulisan “Waiting for the target machine to connect…“

kemudian lanjut pindah ke server tujuan.
Pada Server Tujuan
Pada server yang baru, Pilih remote-dest

Setup network untuk server. kemudian masukan IP Address Server Source yang telah dikonfigurasi sebelumnya.

Pilih restoredisk, kemudian pilih hardisk tujuan, dan tekan Enter untuk konfirmasi (beberapa kali)

Apabila semua sudah benar proses kloning akan dimulai seperti dibawah ini:

Apabila cloning sudah selesai, matikan server dan unmount custom iso untuk booting ke sistem operasi yang asli.
Selanjutnya: Konfigurasi pada Server Baru
Leave a Reply