Debian Desktop Lebih Responsif dengan Ulatencyd

Setelah 8 tahun lebih bergelut di dunia IT, kini saya ingin mencoba kembali bagaimana menggunakan Linux Desktop karena merasa sangat bosan dengan tampilan Mac OSX dan Windows 10. Distro yang saya gunakan pada PC saya adalah Debian 9.5 dengan desktop gnome.

Linux Debian saat ini memiliki tampilan antar muka yang tak kalah menarik dengan OS premium  semacam Mac dan Windows. Gnome menjadi favorit saya karena efek transisi dan fitur “Hot Corner” membuatnya mirip seperti Mac OSX.

Setelah beberapa lama menggunakannya saya merasa Debian desktop sangat tidak Responsif karena setiap membuka aplikasi terdapat Lag. Awalnya saya menduga ada bug di Animasi Gnome nya, namun setelah di observasi lebih jauh saya mengambil kesimpulan bahwa lag ini karena linux tidak membagi resource dengan baik.

Sebuah aplikasi biasanya butuh banyak resource saat awal dibuka untuk me-load assets-assets yang dibutuhkan, nah pada proses ini lah mungkin linux terlalu memfokuskan resource cpu ke aplikasi yang akan dibuka, sehingga process yang lain seperti gnome menjadi terkendala atau Lag.

Di server Linux biasanya saya menggunakan cgroups (Control Groups) untuk melakukan limit dan mengatur prioritas process – process yang sedang berjalan, di Desktop ternyata ada ulatencyd yang dapat mengatur resource secara dinamis tanpa perlu banyak konfigurasi.

cara installnya pun cukup mudah, buka aplikasi Terminal, kemudian masuk ke mode superuser dengan mengetik command su
kemudian install dengan perintah:

apt-get install ulatencyd ulatency

Setelah terinstal start ulatencyd dan pastikan dapat bekerja dengan baik

systemctl start ulatencyd
ulatency tree

jika process tree sudah tampil dengan pengelompokan nya berarti ulatency sudah bekerja.
kemudian set ulatency agar berjalan pada saat start-up

systemctl enable ulatencyd.service

Setelah pasang ulatency masalah lag yang saya alami lenyap!

Seorang Web Developer di Denpasar Bali. Nulis blog hanya sekedar iseng dan berbagi pengalaman.

Eksplorasi konten lain dari Kadek Jayak

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca