Masalah koneksi jaringan antara Indonesia ke Singapura akhirnya memaksa saya memboyong salah satu server saya ke tanah air. Setelah melakukan sedikit riset dan pertimbangan akhirnya saya memilih menggunakan Biznet Gio.
Alasan pertama saya memilih Biznet Gio adalah karena ada promo :D. Instance dengan spesifikasi 1 CPU 2GB RAM dan 60GB storage dihargai Rp. 170.000 karena ada promo saya hanya perlu membayar Rp. 93.500 untuk bulan pertama.
Alasan kedua adalah Biznet Gio menyediakan Block Storage, Object Storage, dan tidak ada Quota data transfer pada instance nya. Dan alasan terakhir adalah permintaan dari owner app nya.
Produk yang saya gunakan adalah NEO Virtual Compute yang menggunakan sistem cloud OpenStack, jadi manajemen vm nya mirip seperti AWS, ada public & private network, Security Groups, Region, dll. Untuk region saat artikel ini dibuat ada 2 yaitu Jawa Barat dan Jakarta, semua region memiliki 3 Availability zone.
Performa?
Saat artikel ini dibuat, server indonesia rata – rata memiliki harga yang lebih mahal bila dibandingkan dengan cloud server luar. Dengan harga yang sama anda bisa mendapatkan server yang lebih cepat di luar negeri.
Lantas bagaimana performa Biznet NEO Virtual Compute?
Disini saya akan membagikan hasil benchmark menggunakan nench.sh antara Biznet Gio dan VULTR dengan spesifikasi yang sama. Perbandingan spesifikasi kedua server tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Spesifikasi | NEO | VULTR |
CPU | 1CPU | 1CPU |
RAM | 2GB | 2GB |
Storage | 60GB | 55GB |
Data Transfer | Unlimited | 2TB |
Lokasi | Jakarta | Singapore |
Harga | RP. 170.000 | $10 |
Hasil Benchmark
Agar artikel ini tidak terlalu panjang, hasil benchmark saya rangkum pada tabel dibawah ini:
NEO Virtual Compute | Vultr | |
CPU | CPU: SHA256-hashing 500 MB 3.265 seconds CPU: bzip2-compressing 500 MB 5.324 seconds CPU: AES-encrypting 500 MB 1.703 seconds | CPU: SHA256-hashing 500 MB 2.953 seconds CPU: bzip2-compressing 500 MB 5.143 seconds CPU: AES-encrypting 500 MB 1.021 seconds |
IO | seek rate min/avg/max/mdev = 299.4 us / 977.7 us / 33.4 ms / 1.11 ms sequential read speed generated 4.02 k requests in 5.00 s, 1005 MiB, 803 iops, 200.9 MiB/s | seek rate min/avg/max/mdev = 88.2 us / 156.9 us / 7.85 ms / 132.4 us sequential read speed generated 7.90 k requests in 5.00 s, 1.93 GiB, 1.58 k iops, 395.0 MiB/s |
DD | dd: sequential write speed 1st run: 178.34 MiB/s 2nd run: 197.41 MiB/s 3rd run: 168.80 MiB/s average: 181.52 MiB/s | dd: sequential write speed 1st run: 414.85 MiB/s 2nd run: 412.94 MiB/s 3rd run: 466.35 MiB/s average: 431.38 MiB/s |
Speedtest | Cachefly CDN: 59.03 MiB/s Leaseweb (NL): 1.65 MiB/s Softlayer DAL (US): 0.96 MiB/s Online.net (FR): 1.35 MiB/s OVH BHS (CA): 0.86 MiB/s | Cachefly CDN: 362.32 MiB/s Leaseweb (NL): 13.75 MiB/s Softlayer DAL (US): 5.58 MiB/s Online.net (FR): 9.32 MiB/s OVH BHS (CA): 9.23 MiB/s |
Dari hasil diatas sudah dapat terlihat performa komputasi (CPU) pada Biznet Gio lebih lambat dibanding Vultr. Kinerja storage selisihnya hampir 2x lipat, dan yang paling miris speedtest selisihnya puluhan kali lipat. Saya menggunakan Region Jakarta.
Kinerja storage yang buruk tersebut berimbas ke performa CPU yang jadi lebih banyak menunggu storage daripada memproses task sesungguhnya. Grafik dibawah ini adalah bagaimana parahnya CPU_WAIT (biru) ketika saya menggunakan layanan Biznet GIO.
Kesimpulan
Mungkin perbandingan ini tidak imbang, karena saya membandingkan Server Cloud dengan Server KVM. Instance atau VM pada Cloud Server biasanya berjalan pada beberapa server yang di cluster menjadi satu dan biasanya menggunakan network storage untuk penyimpanan, mungkin itu penyebab kenapa performa storage nya payah (CMIIW).
Tapi toh sama – sama server, kadang client tidak mau tahu apapun yang digunakan asal aplikasinya bisa jalan.
Bila saja link internasional Indonesia tidak bermasalah saya akan tetap menggunakan data center luar -_-
Review yang bagus tapi kalau ngga salah vultr itu gak ada Indonesia servernya.. bagusnya coba bandingkan biznet neo dengan misalnya alibaba cloud atau goocle cloud server Jakarta (yang baru launching bulan Juni), itu akan lebih setara hasilnya.
Saya juga saat ini terpaksa pakai biznet neo karena terganggunya bandwidth internasional..
wah iya, saya lupa menerangkan vultr yang saya pakai ada di Singapore…
terima kasih komentarnya om..
Sama-sama… ini aku lagi nyari solusi CDN yang affordable untuk Indonesia. Ampun di Indonesia ini, harganya mahal-mahal tapi servicenya kalah sama yang di luar. Masih PR besar…
Dulu pakai bunnyCDN yang harganya bagus dan cepat, sayangnya mereka pun server terdekatnya dari Singapore. Sulit emang, nyari infrasturktur bagus dan harga yang sama dengan luar negeri.
Masih di biznetgio? gimana uptime nya?
Saya nyerah banget ini nyari VPS lokal yang uptime nya lancar, sering sering banget down. Aplikasi yang sama di DO lancar jaya :/
Sampai sekarang masih pakai..
Sejauh ini belum ada kendala di uptime, semoga terus lancar…
Mas, coba bandingkan BiznetGio sama VPS nya Herza. Mungkin bisa apple to apple.
Sekarang biznet gio harganya lebih murah. Sempat kepikiran buat switch dari vultr ke biznet. cuma hardware yang digunakan juga beda. masih cari referensi dulu sebelum memutuskan untuk pindah
Saya semalam baru menggunakan neo lite 2.2… dari pindah pindah sebelumnya pake DO dulunya terus karena selama pandemic DO di drop paket oleh telin akhirnya saya pake linode (akamai) lancar jaya. Kemarin cobain GCP.. enak skali tapi ya sebanding dengan harganya yang mehong… Ini lagi iseng cobain biznet neo lite 2.2 west java, aman lancar.
So far web dan email masih di vultr males pindahin.. cuma buat main main streaming aja yang saya pindah di Biznet Gio secara gio non metered
saya lagi iseng pake biznet gio, semoga lancar